Selasa, 28 Januari 2014

     THE PRINCESS OF ICE


                         pada awal musim panas. salah satu smp di daerah tokyo yang bernama smp hinomura mengadakan upacara pembukaan. para siswa dan siswi mengikuti upacara
tersebut dengan tertib. mereka mendengarkan seluruh amanat dari kepala sekolah dan pidato perwakilan dari salah satu siswa kelas 7 yang menjadi juara 1 saat pendaftaran.
                         setelah selesai upacara pembukaan dan para siswa dan siswi telah diberitahu dimanakah kelas mereka masing-masing. upacara dibubarkan dan para siswa dan siswi memasuki kelas baru mereka.
                         seorang siswi yang sedang berjalan di koridor sekolah dan masuk ke kelas 9A. dengan sekejap mata, semua arah pembicaraan terarah padanya. tiba-tiba seorang laki-laki menghampirinya dan berkata "ohayou amme-san" namun hanya di balasnya dengan tatapan mata dan langsung berjalan melewati laki-laki yang menyapanya tadi.
                        laki-laki itu dihampiri teman-temannya
"hoi otome, ada apa denganmu? apa kau sakit?"
"emangnya kenapa? toh aku hanya menyapanya, itu saja gak lebih. tapi hanya dibalasnya dengan tatapan."
"untunglah hanya tatapan, tapi tunggu dulu. tadi kau ditatapnya ah tidak yang paling tepat seberapa lama kalian tadi bertatapan? apakah lebih dari 10 detik?"
"gak mungkin. paling hanya sekitar 3 detik."
"keberuntungan berlipat menjadi 2x tau. pertama, kamu gak bertatapan dengan lebih dari 10 detik. yang kedua, kau gak berbicara padanya. coba bayangkan, seorang perempuan yang hanya menatapnya saja tanpa berbicara padanya sepatah katapun bisa sampai rumah sakit apalagi kalau dia tadi berbicara. ngomong-ngomong, kau tau gak tentang gosip yang beredar tentang dirinya? percuma aku berkicau panjang lebar tapi kamu gak mengerti maksudku." kata temannya yang lain.
"oh tentang putri es itu ya? aku dengar kok. katanya jika kau bertatapan dengannya selama lebih dari 10 detik kau akan membeku."
"ye begitulah"
"aku gak percaya sama gosip-gosip kayak gitu."
"terserahlah, yang terpenting aku sudah kasih tau. seterusnya aku gak mau tanggung jawab."
"siapa juga yang minta pertanggung jawabanmu."
kemudian mereka bertiga tertawa bersama dan keluar dari kelas hingga tak terdengar lagi suaranya.
                                                    xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
                         salah satu siswi kelas 9A bernama hotaru amme yang sering dipanggil amme. namun, dari pada dipanggil amme, dia lebih sering disebut putri es atau the princess of ice. pernah terdengar gosip tentang dirinya yang menggosipkan tentang amme saat masih duduk di bangku sd kelas 3. saat istirahat, amme pernah menatap seorang perempuan berumur sekitar 18 tahun, lebih dari 10 detik. pada awalnya gadis itu baik-baik saja, namun setelah 10 detik, sekujur tubuh gadis itu berubah menjadi dingin sedingi es, keesokan harinya suhu tubuhnya menjadi tinggi dan harus dibawa ke rumah sakit. sekarang. gosip itu masih terdengar hingga amme duduk di bangku smp kelas 9.
                                                 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
                   Bel tanda pulang berbunyi dan semua murid berhamburan keluar. Di sebuah sudut bangunan sekolah yang sangat sepi atau mungkin sangat jarang sekali ada orang lewat disana. Dan disanalah sering kali siswi-siswi dibully oleh siswi-siswi yang lai. Sekarangpun juga seorang siswi yang sedang dibully oleh sekelompok siswi yang lain.
“Dengar, mulai besok kamu harus kasih uang ke kita tiap hari. Mengerti?” Bentak salah satu siswi.
“Akino-chi, bukankah kau cewek? Kalau cewek berarti bisa lebih lembut dikit dong?”
“Terserah kau sajalah Masumi.”
“Lihat, rambutnya!”
“Yah rambutnya terlalu culun, lebih baik kita beri sedikit sentuhan. Benarkan Yori?”
“Tentu saja! Kuberi kau sedikit sentuhan ajaib.” Kemudian Yori mengacak-ngacak rambut siswi tersebut.
“Yap, lihat cantikkan?” kata Yori lagi.
“Kau benar Yori-chan. Sekarang, berikan kami uangmu.”
“Ta ta tapi, ini uang sakuku. Kalau kalian ambil, aku gak akan bisa jajan apapun minggu ini.”
“Emang kami pikirin.”
            Tanpa disadari ada seorang gadis yang berdiri dibelakang Akino.
“Hai kailan! Apa kalian gak malu sama perbuatan kalian?” kata gadis itu. Kemudian mereka berempat berbalik. Seketika itu juga tubuhnya sedingin es dan wajahnya berubah pucat pasi.  “Apa?” katanya datar tanpa menatap Akino dan kawan-kawannya. Setelah itu mereka mengambil langkah seribu menjauh darinya.
“Terimakasih banyak atas bantuannya.” Kata gadis yang baru saja terbebas dari geng Akino sambil membungkuk kearahnya. Namun, tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya, siswi tersebut berjalan melewatinya. Siswi tersebut menegakkan badannya kembali dan menyusulnya, berjalan disampingnya.
“Namaku Rin Setsuka. Kau bisa memanggilku Rin. Namamu?”
“Amme, Hotaru Amme.”
“Amme Amme Amme...... seprtinya aku pernah dengar nama itu..... kapan ya? Hmmmm..... ah iya, Si Putri Es. Aku benarkan?” Namun Amme tidak menjawabnya sama sekali.
“Aku bisa memanggilmu Hotaru kan?”
“Terserah”
“Baiklah sekarang kita teman. Hotaru, coba hadap kemari sebentar saja.” Kemudian Amme memalingkan wajahnya dan melihat Rin yang sedang menatap mata Amme dengan penuh konsentrasi. Karena tingkah laku Rin yang dianggapnya aneh, Amme bertanya kepada Rin
“Apa?” Tak ada jawaban dari Rin. Setelah beberapa saat kemudian baru Rin menjawabnya.
“Gak terjadi apapun. Gosip itu bohong. Aku menatapmu lebih dari 10 detik tidak kurasa lebih dari 15 detik. Aku tidak membekupun.”Tanpa mengucapkan sepatah katapun Amme berjalan lebih cepat dan meninggalkan Rin.
“Tunggu sebentar Hotaru-chan jangan terlalu cepat.”
“Jaa.” Kata Amme sambil berhenti berjalan di depan sebuah rumah. Begitupun dengan Rin, dia juga berhenti sebelum dapat menyamai langkah Amme.
“Hehhhhh, Hotaru-chan kamu tinggal disini? Aku tinggal di sana. Rumah kelima setelah rumahmu. Aku boleh mampir kesini kan?” Kata Rin sambil mendekat ke arah Amme.
                         
                                                    Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar